1.1 Pengertian Metode Simple
Additive Weighting (SAW)
Metode
Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan
terbobot.
Konsep dasar
metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap
alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968).
Metode SAW
membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan
dengan semua rating alternatif yang ada. Metode ini merupakan metode yang
paling terkenal dan paling banyak digunakan dalam menghadapi situasi Multiple
Attribute Decision Making (MADM). MADM itu sendiri merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mencari alternatifoptimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu.
Metode SAW
ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor
total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian
antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut.
Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses
normalisasi matriks sebelumnya.
1.2 Langkah Penyelesaian Simple Additive Weighting (SAW)
Langkah Penyelesaian SAW sebagai berikut :
1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.
2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3. Membuat
matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian melakukan normalisasi
matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut
keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
4. Hasil
akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian
matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar
yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai)sebagai solusi.
Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah :
Dimana :
rij = rating kinerja ternormalisasi
Maxij = nilai maksimum dari setiap baris dan kolom
Minij = nilai minimum dari setiap baris dan kolom
Xij = baris dan kolom dari matriks
Dengan rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i =1,2,…m dan j = 1,2,…,n.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai :
Dimana :
Vi = Nilai akhir dari alternatif
wj = Bobot yang telah ditentukan
rij = Normalisasi matriks
Nilai Viyang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatifAi lebih terpilih
Contoh kasus1:
Bagian kemahasiswaan
telah membuat pengumuman tentang dibukanya kesempatan memperoleh“BEASISWA”.
Beasiswa ini diperuntukkan untuk tiga Mahasiswa. Jumlah pendaftar sampai pada
tanggal terakhir terkumpul 50 mahasiswa.
Ø Tugas
Kita, adalah “membangun Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan calon
penerima beasiswa bagi mahasiswa”.
Langkah-Langkah
MASALAH
ü “ seleksi
calon penerima beasiswa “
Kriteria
ü Usia,
jumlah penghasilan orangtua, semester, jumlah tanggungan orangtua, dan jumlah
saudara kandung.
Penentuan
criteria yang dapat digolongkan ke dalam criteria benefit
· Jumlah
tanggungan orangtua,
· jumlah saudara kandung, dan
· IPK
Penentuan criteria yang dapat digolongkan ke dalam criteria cost
· Usia
· Jumlah penghasilan orangtua
· semester
Pembuatan table,
No KRITERIA KETERANGAN
1 C1 Usia
2 C2 Jumlah Penghasilan Orangtua
3 C3 Semester
4 C4 Jumlah Tanggungan Orangtua
5 C5 Jumlah saudara kandung
6 C6 IPK
· IPK
Penentuan criteria yang dapat digolongkan ke dalam criteria cost
· Usia
· Jumlah penghasilan orangtua
· semester
Pembuatan table,
No KRITERIA KETERANGAN
1 C1 Usia
2 C2 Jumlah Penghasilan Orangtua
3 C3 Semester
4 C4 Jumlah Tanggungan Orangtua
5 C5 Jumlah saudara kandung
6 C6 IPK
Kriteria dan
Pembobotan
Teknik
pembobotan pada criteria dapat dilakukan dengan beragai macam cara dan metode
yang abash. Pase ini dikenal dengan istilah pra-proses. Namun bisa juga dengan
cara secara sederhana dengan memberikan nilai pada masing-masing secara
langsung berdasarkan persentasi nilai bobotnya. Sedangkan untuk yang lebih
lebih baik bisa digunakan fuzzy logic. Penggunaan Fuzzy logic, sangat
dianjurkan bila kritieria yang dipilih mempunyai sifat yang relative, misal
Umur, Panas, Tinggi, Baik atau sifat lainnya.
Contoh Pembobotan criteria
Pembobotan (W)
No KRITERIA Nilai bobot
1 C1 0.15
2 C2 0.30
3 C3 0.10
4 C4 0.20
5 C5 0.10
6 C6 0.15
Total
1 Keterangan
A : Calon yang diseleksi
C : Kriteria
Diubah ke dalam matrik keputusan sebagai berikut:
Penghitungan Normalisasi
Untuk normalisai nilai, jika faktor kriteria cost digunakanan rumusan
Rii = ( min{Xij} / Xij)
Maka nilai-nilai normalisasi cost menjadi:
R11 = min{1;0.75;0.5} / 1 = 0.5 / 1 = 0.5
R21 = min{1;0.75;0.5} / 0.75 = 0.5 / 0.75 = 0.67
R31 = min{1;0.75;0.5} / 1 = 0.5 / 0.5 = 1
R12 = min{0.5;0.5;0.5} / 0.5 = 0.5 / 0.5 = 1
R22 = min{0.5;0.5;0.5} / 0.5 = 0.5 / 0.5 = 1
R32 = min{0.5;0.5;0.5} / 0.5 = 0.5 / 0.5 = 1
R13 = min{0.8;0.6;0.6} / 0.8 = 0.6 / 0.8 = 0.75
R23 = min{0.8;0.6;0.6} / 0.6 = 0.6 / 0.6 = 1
R33 = min{0.8;0.6;0.6} / 0.6 = 0.6 / 0.6 = 1
Untuk normalisai nilai, jika faktor kriteria benefit digunakanan rumusan
Rii = ( Xij / max{Xij})
Maka nilai-nilai normalisasi benefit menjadi:
R14 = 1.00 / max{1; 0.5;0.25} = 1 / 1 = 1
R24 = 0.50 / max{1; 0.5;0.25} = 0.5 / 1 = 0.5
R34 = 0.25 / max{1; 0.5;0.25} = 0.25 / 1 = 0.25
R15 = 1.00 / max{1; 0.5;0.25} = 1 / 1 = 1
R25 = 0.50 / max{1; 0.5;0.25} = 0.5 / 1 = 0.5
R35 = 0.25 / max{1; 0.5;0.25} = 0.25 / 1 = 0.25
R16 = 0.50 / max{0.5; 0.75;0.25} = 0.5 / 0.75 = 0.67
R26 = 0.75 / max{0.5; 0.75;0.25} = 0.75 / 0.75 = 1
R36 = 0.25 / max{0.5; 0.75;0.25} = 0.25 / 0.75 = 0.33
Tabel faktor ternormalisasi
Perangkingan
Keterangan:
Vi = rangking untuk setiap alternatif
wj = nilai bobot dari setiap kriteria
rij = nilai rating kinerja ternormalisasi
V1 = 0,8505
V2 = 0,8005
V3 = 0,6745
Kesimpulan
Berdasarkan nilai perankingan maka dapat direkomendasikan prioritas calon penerima beasiswa adalah V1, V2, dan V3
Contoh kasus 2
Suatu institusi perguruan tinggi akan memilih seorang karyawannya untuk dipromosikan sebagai kepala unit sistem informasi.
Ada empat kriteria yang digunakan untuk melakukan penilaian, yaitu:
C1 = tes pengetahuan (wawasan) sistem informasi
C2 = praktek instalasi jaringan
C3 = tes kepribadian
C4 = tes pengetahuan agama
Pengambil
keputusan memberikan bobot untuk setiap kriteria sebagai berikut: C1 = 35%; C2
= 25%; C3 = 25%; dan C4 = 15%. Ada enam orang karyawan yang menjadi kandidat
(alternatif) untuk dipromosikan sebagai kepala unit, yaitu:
A1 = Indra,
A2 = Roni,
A3 = Putri,
A4 = Dani,
A5 = Ratna, dan
A6 = Mira.
Tabel nilai alternatif di setiap kriteria:
A2 = Roni,
A3 = Putri,
A4 = Dani,
A5 = Ratna, dan
A6 = Mira.
Tabel nilai alternatif di setiap kriteria:
Alternatif
Kriteria
C1 C2 C3 C4
Indra 70 50 80 60
Roni 50 60 82 70
Putri 85 55 80 75
Dani 82 70 65 85
Ratna 75 75 85 74
Mira 62 50 75 80
C1 C2 C3 C4
Indra 70 50 80 60
Roni 50 60 82 70
Putri 85 55 80 75
Dani 82 70 65 85
Ratna 75 75 85 74
Mira 62 50 75 80
Posting Komentar