Salah satu jenis sayuran
yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia maupun dunia salah
satunya adalah kacang panjang. Kacang panjang merupakan tumbuhan
yang dijadikan sayur
atau lalapan.
Ia tumbuh dengan cara memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau
lalapan adalah buah yang masih muda dan serat-seratnya masih lunak, kacang
panjang ini mudah didapati di kawasan panas di Asia. Tanaman kacang panjang
merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m.
Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan
licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm,
tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai
silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau.
Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda. Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.
Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat muda. Masyarakat dunia menyebutkan dengan nama Yardlong Beans/Cow Peas. Plasma nutfah tanaman kacang panjang berasal dari India dan Cina. Adapun yang menduga berasal dari kawasan benua Afrika. Plasma nutfah kacang uci (Vigna umbellata) diketemukan tumbuh liar di daerah Himalaya India, sedangkan plasma nutfah kacang tunggak (Vigna unguiculata) merupakan asli dari Afrika. Oleh karena itu, tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, terutama Abbisinia dan Ethiopia.
Kacang panjang merupakan salah satu
tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur
metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh serta
memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi (Rasyid Panji, 2012.). Kacang panjang dapat dibedakan menjadi
2 kelompok yaitu kelompok merambat dan tidak merambat. Kelompok kacang panjang
yang banyak dibudidayakan adalah kelompok yang merambat, cirinya tanaman
membelit pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau atau putih
kehiijauan (BP3K Lubuk Pinang, 2012).
Kacang panjang di
Indonesia merupakan mata dagangan sehari-hari. Pendayagunaan kacang panjang
sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari bentuk
mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat cerah,
sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan.
Dalam tahun-tahun
terakhir banyak permintaan baik dalam maupun luar negeri, dimana permintaan
tersebut belum terpenuhi. Kacang panjang juga dipromosikan sebagai sumber
protein dan mineral. Dengan demikian sayuran ini menarik perhatian konsumen
yang mengerti arti nilai gizi dan kualitas makanan yang kaya akan vitamin.
I. TAHAPAN TEKNIS PERBANYAKAN BENIH
KACANG PANJANG
1.1. Botani
Tanaman Kacang Panjang
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak,
menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak,
silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya majemuk,
lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal
membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang
lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun,
majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau
keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang
sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning,
putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna
ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm.
Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang berwarna coklat
muda.
Kacang panjang mengandung enam antosianin (sianidin
3-O-galaktosida, sianidin 3-O-glukosida, delfinidin 3-O-glukosida, malvidin
3-O-glukosida, peonidin3-O-glukosida, dan petunidin 3-O-glukosida), flavonol
atau glikosida flavonol (kaempferol 3-O-glukosida, quersetin, quersetin
3-O-glukosida, kuersetin 3-O-6′-asetilglukosida), aglikon flavonoid (kuersetin,
kaempferol, isorhamnetin). Daun dan akarnya mengandung saponin dan polifenol.
Selain itu juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, kalsium, besi,
fosfor, potasium, sodium, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan niasin.
Kandungan senyawa-senyawa di dalam kacang panjang ini berperan dalam proses
proliferasi, diferensiasi, dan sintesis protein di sel target yang berbeda-beda
(Hutapea, J.R, 1994).
Klasifikasi kacang panjang
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Vigna
Spesies: Vigna sinensis
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus: Vigna
Spesies: Vigna sinensis
1.2. Syarat
Tumbuh
Agar
tumbuh dengan baik kacang panjang membutuhkan tanah yang gembur. Sebaiknya
tanah masih kaya akan bahan organik. Bila tidak, ketika diolah dapat
ditambahkan pupuk kandang. Adaptasinya terhadap lahan masam cukup baik. Nilai
pH yang cocok untuk kacang panjang sekitar 5,5. Kacang panjang bisa ditanam di
lahan tegalan, lahan sawah, maupun pekarangan. Sebaiknya kacang panjang ditanam
di awal atau akhir musim hujan. Lahan terbuka di dataran rendah sangat disukai
tanaman kacang panjang. Apabila ada naungan maka produksi buahnya kurang begitu
banyak.
Adapaun
syarat tumbuh tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut ini :
Lahan yang cocok adalah
sawah berpengairan teknis dengan ketinggian tempat sekitar 600m
dpl, suhu 25-35oC, pH tanah 5,5-6,5 dengan struktur tanah yang
gembur dan kaya bahan organik. Musim yang tepat untuk budidaya kacang panjang
pada musim kemarau. Iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun (Guramalem.
2011).
Media
tanam yang cocok untuk budidaya tanaman kacang panjang adalah :
a. Hampir semua jenis tanah cocok untuk
budidaya kacang panjang, tetapi yang paling baik adalah tanah Latosol/lempung
berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik.
b. Tanah kemasaman (pH) sekitar 5,5-6,5.
Bila pH terlalu basa (diatas pH 6,5) menyebabkan pecahnya nodula-nodula akar.
II. TEKNIS BUDIDAYA
Benih
Kacang panjang diperbanyak dengan bijinya. Biji yang dijadikan bibit hendaknya
diambil dari buah yang masak di pohon. Tanaman yang diambil benihnya adalah
tanaman yang tumbuh sehat. Pilih polong yang sehat dan mulus. Biarkan sampai
kulit luarnya mengering. Kacang panjang yang masak di pohon ini harus sehat dan
mulus. Untuk satu hektar lahan, dibutuhkan benih sekitar 15-20 kg. Benih kacang
yang disimpan sering dirusak hama gudang sehingga perlu perlakuan benih dengan
menggunakan Sevin atau Ridomil. Untuk setiap kg benih dibutuhkan 1-2 g pesdsida
tersebut yang dilarutkan dalam 1 1 air. Rendam benih sekitar 3 menit dalam
larutan, lalu diangin-anginkan dan disimpan. Penanaman Setelah lahan diolah dan
digemburkan buatlah lubang tanam dengan tugal. Jarak tanam antarbaris 75 cm,
dan jarak antartanaman 25 cm. Masukkan 2-3 butir benih ke dalam lubang:
Kemudian lubang ditutup dengan tanah tipis-tipis tanpa dipadatkan. Kacang
panjang tidak mesti ditanam dalam bedengan. Bila ingin membuat guludan dalam
barisan cukup dengan menaikkan tanah di kiri-kanan tanaman sehingga barisan
menjadi lebih tinggi.
2.1. Persiapan Lahan
a.
Pembentukan bedengan
Lahan dibersihkan dari rumput-rumput liar,
dicangkul/dibajak sedalam 30 cm hingga tanah menjadi gembur. Buat parit
keliling, biarkan tanah dikeringkan selama 15-30 hari. Setelah 30 hari buatlah
bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30
cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan
lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm.
b. Pengapuran
Pengapuran dilakukan jika pH tanah lebih
rendah dari 5,5 dengan dosis tergantung kemasaman tanah. Berikan kapur
pertanian dalam bentuk kalsit, dolomit, atau zeagro sebanyak 1-2 ton/ha
tergantung dari pH awal dan jumlah Alumunium. Kapur dicampur secara merata
dengan tanah pada kedalaman 30 cm.
c. Penambahan pupuk kandang
Pada saat pembentukan bedengan atau
guludan tambahkan 10-20 ton/ha pupuk kandang, dengan dosis 4-5 ton/ha dicampur
merata dengan tanah sambil dibalikkan
2.2. Persiapan Benih
Benih kacang panjang
yang baik dan bermutu adalah yang memiliki penampilan bernas/berisi, memiliki
ukuran yang seragam dan normal, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak
rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1
hektar antara 15-20 kg.
Benih tidak usah
disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang
telah disiapkan.
2.3. Penanaman
Pembuatan
jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40
cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm. Kedalaman lubang
tanam jangan terlalu dalam karena bisa menghambat pertumbuhan benih, cukup benih bisa tertutup
oleh tanah saja sekitar 5 cm. Benih yang dimasukkan dalam lubang tanam cukup 2
biji saja. Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan,
tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai.
2.4. Pemeliharaan
a. Penyulaman
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari kemudian. Benih yang
tidak tumbuh segera disulam.
·
Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3
minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan
cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored. Penyiangan dilakukan
mulai pertumbuhan vegetatif dan generatif, yaitu :
1. Umur tanaman antara 10-21 hari,
2. Fase generatif atau fase pengisian polong umur
35-45 hari
Penyiangan dilakukan dengan cara mencabut gulma atau
rumput-rumput liar yang terdapat pada bedengan pertanaman kacang panjang
sekaligus dilakukan penggemburan tanah dengan alat-alat sederhana antara lain
cethok atau pacul.
- Pemangkasan / Perempelan
Kacang
panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung
batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.
b. Pemupukan
·
Pupuk Dasar
Kacang panjang tipe merambat: Urea 150 kg + TSP 100 kg
+ 100 kg/ha.
Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha.
Kacang hibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha.
Kacang panjang tipe tegak: Urea 22,5 kg + TSP 45 kg + KCl 45 kg/ha.
Kacang hibrida: 85 kg Urea + 310-420 kg TSP + 210 kg KCl/ha.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang
terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu
tanaman tergantung dari jarak tanam.
·
Pupuk Susulan
Pupuk susulan tanaman kacang panjang tipe
merambat, diberikan 4 minggu setelah tanam, pupuk berupa urea 150 kg/ha.
Sedangkan pupuk susulan untuk kacang panjang tipe tegak diberikan 4 minggu
setelah tanam, pupuk berupa urea 85 kg/ha.
Dosis pupuk
makro sebagai berikut:
Waktu
|
Dosis
Pupuk Makro (per ha)
|
||
Urea (kg)
|
SP-36 (kg)
|
KCl (kg)
|
|
Dasar
|
50
|
75
|
25
|
Umur 45
hari
|
50
|
25
|
75
|
TOTAL
|
100
|
100
|
100
|
Catatan : Atau sesuai
rekomendasi setempat.
Pupuk
diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam.
Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam
POC NASA
diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara
disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk
pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika
penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup
Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan,
karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10
liter air ).
c.
Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman
dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.
- Penyiraman dilakukan secara periodik dengan melihat
kondisi kelembaban tanah, pada awal pertumbuhan membutuhkan air lebih sering
karena akarnya masih dangkal.
- Penyiraman dilakukan setelah penanaman benih dan
dianjurkan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
- Pada umur 2 minggu hingga 50 hari cukup disiram
sehari sekali
- Pada periode pengisian polong, tanaman memerlukan
cukup banyak air dan dihentikan pada saat polong telah terbentuk maksimal.
d. Hama utama kacang panjang
·
Lalat kacang (Ophiomya
phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih
sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun
berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak.
Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili
kacang-kacangan dan penyemprotan dengan insektisida berbahan aktif asefat
dengan konsentrasi 1gr/liter.
·
Kutu daun (Aphis
cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama
mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di
pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi
tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan
insektisida berbahan aktif abamektin dengan konsentrasi 0,5ml/liter.
·
Ulat grayak (Spodoptera
litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak
pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian:
dengan peraikan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, perangkap
hama kimiawi dan insektisida klorpirifos dengan konsentrasi 1-2ml/liter.
·
Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang,
hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa
tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak
jagung 10 cc/kg biji.
·
Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang
membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan
menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan insektisida
berbahan aktif triazofos dengan konsentrasi 1-2ml/liter.
e.
Penyakit Utama Kacang Panjang
·
Antraknose
Penyebab: jamur Colletotricum lindemuthianum. Gejala: serangan dapat diamati pada
bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang
dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum
ditanam dengan fungisida mankozeb dan karbendazim.
·
Penyakit mozaik
Penyebab: virus Cowpea Aphid Borne
Virus/CAMV. Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya
tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian:
dengan menggunakan benih yang sehat dan bebas virus, disemprot dengan
insektisida yang efektif untuk kutu daun dengan bahan aktif abamektin dan
tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
·
Penyakit sapu
Penyebab: virus Cowpea Witches-broom
Virus/Cowpea Stunt Virus. Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas
(buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk
"sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan
pengendalian penyakit mosaik.
·
Layu bakteri
Penyebab: bakteri Pseudomonas solanacearum E.F. Smith. Gejala: tanaman mendadak layu
dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi
tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati, dan penyemprotan
fungisida bahan aktif mankozeb atau klorotalonil dengan konsentrasi
2-3gr/liter.
2.5. Panen Dan Pascapanen
Ciri-ciri kacang panjang
yang siap dipanen adalah ukuran dan panjang polong telah maksimal, mudah
dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol. Waktu panen yang
paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan. Cara
panen pada tanaman kacang panjang cukup memotong pangkal buahnya saja. Produksi
polong muda per satuan luas dapat mencapai minimal 2,0 ton/ha, tergantung
varietasnya. Pada varietas KP-I dapat mencapai 6,2 ton/ha dan KP-2 sebesar 2,1
ton/ha.
Selepas panen, polong
kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan ditiriskan.
Kemudian menyortir atau memisahkan polong yang baik dengan yang rusak. Untuk
sasaran pasar ekspor, kriteria mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20
cm, tingkat ketuaan polong tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan
warna hijau dan segar.
Untuk mempertahankan
kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan sebaiknya di tempat
teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan polong tua disimpan di
dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan sirkulasi udara baik.
III. Teknologi yang diterapkan untuk memanen kacang
panjang
Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Sedangkan untuk kacang panjang tipe tegak dengan cara mencabut/memotong pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah.
Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam. Sedangkan untuk kacang panjang tipe tegak dengan cara mencabut/memotong pangkal batang tanaman setinggi 10-15 cm dari permukaan tanah.
Pasca panen
a.
Pengumpulan
Selepas
panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu dicuci dan
ditiriskan. Untuk polong tua setelah dikumpulkan, lalu polong dikeringkan
dengan cara dijemur sampai kadar air 12-14%.
b.
Penyortiran
Memisahkan
polong muda yang baik dengan yang rusak. Untuk sasaran pasar ekspor, kriteria
mutu polong muda yaitu ukuran polong minimal 20 cm, tingkat ketuaan polong
tergolong muda, penampakan biji tidak menonjol dan warna hijau dan segar.
Sedangkan untuk polong tua yang sudah kering dipisahkan dari kulit polong, dan
biji dikeringkan sampai 12%-14% kadar airnya.
c.
Penyimpanan
Untuk
mempertahankan kesegaran polong, penyimpanan sementara sebelum dipasarkan
sebaiknya di tempat teduh. Penggunaan remukan es/lemari pendingin, sedangkan
polong tua disimpan di dalam kaleng dan diletakkan di tempat yang kering dan
sirkulasi udara baik.
d. Pengemasan dan Pengangkutan
d. Pengemasan dan Pengangkutan
Polong
kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg. Ikatan dikemas dalam karung
goni yang berventilasi/dikemas dalam kantong plastik polytelyne. Alat angkut
yang digunakan dapat dengan cara dipikul, menggunakan jasa kendaraan/alat
transportasi lainnya. Untuk polong tua dikemas dalam kaleng yang ditutup
rapat. Sebelum dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya dicampur dulu dengan
minyak jagung supaya terhindar dari hama penggerek biji.
Penanganan
dalam pengemasan kacang panjang dalam bentuk polong tua adalah sebagai berikut:
a)
Campurkan
biji kacang dengan minyak jagung (10 cc/kg biji).
b) Biji kacang ditempatkan dalam wadah bersih dan ditutup rapat.
c) Biji kacang disimpan di ruangan yang kering dan bersih.
b) Biji kacang ditempatkan dalam wadah bersih dan ditutup rapat.
c) Biji kacang disimpan di ruangan yang kering dan bersih.
3.1 Prospek
Secara Ekonomis Berbudidaya Kacang Panjang
Di Indonesia kacang panjang merupakan salah satu mata
dagang sehari-hari. Kacang panjang banyak diminati, pendayagunaan kacang
panjang sangat beragam, yakni dihidangkan untuk berbagai masakan mulai dari
bentuk mentah sampai masak. Prospek ekonomi dan sosial kacang panjang sangat
cerah, sehingga budidaya kacang panjang cukup menjanjikan, nampak dari beberapa
tahun terakhir ini banyak permintaan baik dalam negeri maupun luar
negeri, yang belum dapat terpenuhi. Selain untuk pemenuhan gizi, kacang
panjang juga memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antikanker,
antibakteri, antioksidan, meningkatkan fungsi sel darah merah, pembengkakan,
meningkatkan nafsu makan, sakit pinggang, dan lain sebagainya. Kacang panjang
juga dipromosikan sebagai sumber protein dan mineral. Dengan demikian sayuran
inipun mampu menarik perhatian konsumen yang mengerti akan nilai gizi dan
kualitas makanan. Kualitas hasil panen sangat berpengaruh terhadap harga jual
dan sasaran pemasarannya. Kacang panjang yang berkualitas baik, dapat di pasok
ke supermarket bahkan sangat berpeluang untuk di ekspor.
Prospek budidaya kacang panjang termasuk yang cukup
baik. Sebab resiko serangan hama, terutama hama kepik yang paling sering
menimpa mentimun, oyong, dan pare, tidak menyerang kacang panjang. Harga kacang
panjang juga relatif stabil, serta tergolong lebih tinggi dibanding jenis
sayuran dataran rendah lainnya. Namun harga yang cukup stabil dan baik ini,
akan hancur total apabila sayuran ini diproduksi secara massal.
Pengembangan kacang panjang mempunyai prospek baik
bila didukung berkembangannya pengolahan hasil panen. Prospek yang baik
tersebut ditunjukkan oleh berbagai aspek yang diunggulkan.
Sifat-sifat kacang panjang jika dibandingkan kacang
lainnya, yaitu :
1. Mudah dibudidayakan,
2. Cepat
menghasilkan,
3. Sebagai
pemenuh kebutuhan akan kacang-kacangan, dan
4. Sebagai
sumber protein yang semakin penting di masa yang akan datang.
Dalam kaitannya dengan usaha mengatasi masalah kurang
gizi pada masyarakat. Kehadiran kacang panjang penting bagi program
penganekaragaman pangan. Kini, tanaman kacang panjang telah mendapat perhatian,
kelebihan tanaman kacang panjang diantaranya sebagai berikut:
1. Merupakan
tanaman alternatif yang baik untuk penganekaragamn pangan di daerah kering.
2. Mempunyai
toleransi yang tinggi terhadap kekeringan.
3. Baik bila
dijadikan tanaman pengendali erosi, terutama di lahan kritis.
Tanaman
kacang panjang banyak ditanam di Jawa. Namun produksi dan produktivitasnya
merupakan varietas lokal.

v Faktor
Internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
1. Genetik (hereditas)
Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup.
Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan
2. Enzim
Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup(Biokatalisator).
Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis enzim.Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi lingkungan yang sama
3. Hormon
(fitohormon)
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu
a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin)
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin.
Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu
a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin)
b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin.
v Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan
1. Unsur hara
Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan:
Unsur makro
Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg
Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni
Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2
Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O
Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2
Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein
Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi
2.Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu
Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum
Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum
Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah
Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920
3.Kelembaban
Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.
1. Unsur hara
Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan:
Unsur makro
Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg
Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni
Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2
Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O
Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2
Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein
Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi
2.Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu
Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum
Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum
Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah
Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920
3.Kelembaban
Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan.
4.Cahaya
Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis.
Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung etiolasiàcepat, tetapi abnormal
Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya.
Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya
Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya
Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari.
Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (sterling B. Hendrik)
Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan atas:
Tumbuhan hari pendek ) short day plant)
Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam
Tumbuhan hari panjang (long day plant)
Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam
Tumbuhan hari netral (neutral day plant)
Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari
5. Air
Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah.
Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi dari pada siang hari
6. pH
pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia.
pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.
Manfaat kacang panjang menjadi
salan satu jenis sayuran yang mudah kita temui dimana-mana. Banyak pula kuliner
Indonesia yang menggunakan kacang panjang sebagai salah satu bahan yang
digunakan untuk pembuatannya. Tanaman kacang panjang tumbuh subur ditanah yang
mengandung banyak humus yang subur pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan
laut. Tanaman kacang panjang ini dapat dengan mudah ditanam, sehingga disetiap
pelosok negeri dapat ditemui budidaya untuk sayuran ini. Harganya yang relatif
terjangkau dan mudah penanamannya ini menjadikannya sangat digemari, selain itu
kandungan pada kacang tanah pada zat gizinya tidak kalah penting jika
dibandingkan dengan kacang-kacangan seperti kacang tanah, kedelai ataupun kacang merah.
Manfaat Kacang Panjang Pada
Kandungan Gizinya
Berbagai jenis kacang-kacangna merupakan sumber asupan gizi yang baik bagi
tubuh, termasuk dengan kacang panjang. Pada kacang panjang. Kandungan vitamin
B1 dan B2, fosfor, zat besi riboflavin, zat besi, pektin dan serat merupakan
kombinasi yang mampu menjaga kesehatan tubuh. Pencegahan terhadap berbagai
jenis begbahaya dan merangsang enzim-enzim yang baik bagi tubuh dapat diperoleh
manfaat kacang panjang. Pada kenyataannya, sumber protein nabati seperti kacang
panjang lebih ramah terhadap sistem pencernaan ketimbang protein hewani.
Sehingga kacang tanah dapat menjadi pilihan menu bagi para vegetarian dan
menjadi menu diet sehat.
Manfaat Kacang Panjang Untuk
Pencegahan Berbagai Penyakit
Pada sumber makanan yang alami seperti kacang panjang ini, menghasilkan pula
manfaat kacang yang secara natural memberikan efek yang baik pula bagi
kesehatan. Pada jenis kacang-kacangan ini kaya akan kandungan yang dapat
mengontrol kadar gula belebih yang mencegah terjadinya gejala penyakit diabetes. Terdapat pula kandungan pada
kacang panjang yang menyehatkan jantung, sehingga membuat terhindar dari
masalah gejala penyakit jantung. Fiber atau serat pada manfaat
kacang panjang memeberikan efek yang baik pada sistem pencernaan yang dapat
memperlancar sekresi yang menghindarkan permasalah pencernaan seperti semebelit
atau penyakit yang lebih berbahaya yaitu gejala kanker usus besar.
Antioksidan pada manfaat kacang panjang terdapat pada kandungan riboflavin.
Hal ini mengurangi resiko terjadinya gejala kanker terutama gejala kanker payudara dan gejala kanker darah (leukimia).
Manfaat kacang tanah juga mengandung anti bakteri yang mengurangi gatal-gatal
pada kulit.
Sungguh beraneka ragam manfaat yang akan diperoleh dari mengkonsumsi kacang
panjang. Konsumsilah kacang panjang dengan beragam menu lezat dengan bahan
makanan kacang panjang ini. Tidak hanya lidah anda yang merasakan nikmatnya,
namun tubuh tetap sehat dengan manfaat kacang panjang.
KESIMPULAN
Kacang panjang adalah satu dari berbagai jenis sayuran
jenis kacang-kacangan yang kaya akan kandungan gizi seperti berbagai vitamin
dan mineral. Dengan banyaknya kandungan gizi dalam kacang panjang menjadikannya
selalu diminati oleh banyak kalangan masyarakat, sehingga kebutuhan pasar akan
kacang panjang masih cukup tinggi.
Dengan pembudidayaan kacang panjang dengan mulai dari
pengolahan lahan, pemilihan benih, penanaman, pemeliharaan, penyiraman hingga
panen dan pascapanen secara baik, benar dan bijaksana bisa menjadikan hasil
panen yang dicapai pasti bisa lebih maksimal dan diharapkan juga bisa
meningkatkan kesejahteraan petani yang menanam kacang panjang dalam bidang
ekonomi maupun sosial.
Posting Komentar